Apa Itu ROM
Kalau kamu sering dengar istilah ROM saat baca spesifikasi HP atau komputer, sebenarnya apa sih artinya? ROM adalah singkatan dari Read Only Memory, yaitu jenis memori yang digunakan untuk menyimpan data secara permanen. Berbeda dengan RAM yang sifatnya sementara, data di ROM tetap ada meskipun perangkat dimatikan. Jadi, ROM bisa dibilang sebagai tempat penyimpanan inti yang berisi sistem operasi atau instruksi penting agar perangkat bisa berjalan dengan benar. Tanpa ROM, sebuah ponsel atau komputer tidak akan bisa menyala dengan normal karena sistem tidak tahu harus mulai dari mana.
Fungsi Utama ROM
Fungsi utama ROM adalah menyimpan data yang bersifat permanen dan tidak berubah meskipun perangkat kehilangan daya. Misalnya, di dalam smartphone, ROM menyimpan sistem operasi Android atau iOS yang digunakan untuk menjalankan seluruh fungsi ponsel. Selain itu, ROM juga menyimpan firmware, yaitu kumpulan instruksi dasar yang menghubungkan perangkat keras dengan perangkat lunak. Dengan adanya ROM, sistem bisa melakukan proses booting dan mengatur kerja komponen seperti layar, prosesor, dan penyimpanan internal.
Baca Juga: Profil Ghea Indrawari, Penyanyi Muda Berbakat
Perbedaan ROM dan RAM
Banyak orang sering bingung membedakan antara ROM dan RAM, padahal keduanya memiliki fungsi yang sangat berbeda. RAM digunakan untuk menyimpan data sementara yang sedang digunakan, sedangkan ROM berfungsi menyimpan data permanen yang tidak berubah. Kalau RAM bekerja saat perangkat aktif, maka ROM bekerja saat perangkat mulai menyala. Bayangkan begini, RAM seperti meja kerja tempat kamu menyusun dokumen yang sedang dikerjakan, sementara ROM seperti lemari arsip yang menyimpan dokumen penting secara tetap. Keduanya saling melengkapi agar sistem bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga: Biodata Jennifer Coppen Lengkap
Jenis-Jenis ROM
Seiring berkembangnya teknologi, ROM juga punya beberapa jenis dengan fungsi berbeda. Yang pertama ada Mask ROM, yaitu jenis ROM yang datanya sudah ditulis secara permanen oleh pabrikan dan tidak bisa diubah. Lalu ada EPROM (Erasable Programmable ROM) yang bisa dihapus dan diprogram ulang menggunakan sinar ultraviolet. Ada juga EEPROM (Electrically Erasable Programmable ROM) yang bisa dihapus secara elektrik tanpa harus menggunakan alat khusus. Dalam perangkat modern, bentuk ROM yang paling sering digunakan adalah Flash ROM, karena bisa ditulis ulang dengan cepat dan efisien, seperti yang ada di ponsel atau laptop.
Baca Juga: Fakta Menarik Ria Ricis 2025
ROM di Smartphone
Dalam konteks smartphone, istilah ROM sering digunakan untuk menyebut penyimpanan internal. Misalnya, kamu pasti sering dengar ponsel dengan ROM 128GB atau ROM 256GB. Walaupun sebenarnya ini sedikit berbeda dari pengertian teknisnya, masyarakat umum sudah terbiasa menyebut kapasitas penyimpanan sebagai ROM. Di sinilah sistem operasi, aplikasi, foto, dan video disimpan. Jadi, semakin besar kapasitas ROM, semakin banyak data yang bisa kamu simpan tanpa perlu sering-sering hapus file.
Baca Juga: Kimberly Ryder, Inspirasi Ibu Muda Masa Kini
Custom ROM dan Pengguna Android
Kalau kamu pengguna Android yang suka ngoprek sistem, pasti familiar dengan istilah Custom ROM. Ini adalah versi sistem operasi Android yang dimodifikasi oleh pihak ketiga agar punya tampilan atau fitur berbeda dari versi resmi. Custom ROM memungkinkan pengguna mengganti tampilan, meningkatkan performa, atau bahkan menghapus aplikasi bawaan yang tidak diperlukan. Namun, menggunakan Custom ROM juga punya risiko, karena kalau proses instalasi gagal, perangkat bisa mengalami error atau kehilangan garansi resmi. Meski begitu, buat sebagian orang, Custom ROM adalah cara seru untuk mendapatkan pengalaman baru di perangkat mereka.
Kelebihan dan Kekurangan ROM
Setiap teknologi pasti punya sisi positif dan negatif, begitu juga dengan ROM. Kelebihan utama ROM adalah datanya permanen, jadi kamu nggak perlu khawatir kehilangan informasi penting setelah perangkat dimatikan. ROM juga cenderung lebih aman karena tidak mudah diubah tanpa izin sistem. Tapi kekurangannya, sebagian besar jenis ROM tidak bisa ditulis ulang dengan mudah. Jika ada kesalahan pada firmware, proses memperbaikinya bisa memakan waktu dan membutuhkan alat khusus. Namun berkat adanya Flash ROM, kelemahan ini mulai bisa diatasi karena sistem sekarang lebih fleksibel dalam memperbarui software.
Hubungan ROM dengan Firmware
ROM dan firmware adalah dua hal yang sangat berhubungan. Firmware adalah perangkat lunak yang disimpan di dalam ROM untuk mengatur cara kerja perangkat keras. Misalnya, di dalam kamera digital, firmware yang tersimpan di ROM bertugas mengatur cara sensor menangkap gambar dan menyimpannya. Di smartphone, firmware mengontrol bagaimana layar merespons sentuhan dan bagaimana sistem mengelola daya. Jadi, bisa dibilang ROM adalah wadahnya, sementara firmware adalah isinya.
Cara Mengecek Kapasitas ROM di Perangkat
Kalau kamu penasaran berapa besar ROM yang dimiliki perangkatmu, kamu bisa mengeceknya dengan mudah. Di smartphone, cukup buka menu pengaturan, lalu cari bagian penyimpanan. Di situ kamu akan melihat total kapasitas ROM dan seberapa banyak yang sudah digunakan untuk aplikasi, foto, atau video. Di komputer, kamu bisa buka menu “This PC” atau “File Explorer” untuk melihat total kapasitas penyimpanan. Mengecek ROM ini penting supaya kamu tahu kapan harus membersihkan file yang sudah tidak dibutuhkan agar performa tetap optimal.
Masa Depan Teknologi ROM
Teknologi ROM terus berkembang seiring kemajuan perangkat digital. Sekarang banyak produsen menggunakan jenis Flash ROM yang lebih cepat, lebih hemat daya, dan lebih tahan lama. Beberapa perangkat bahkan sudah mulai mengadopsi UFS (Universal Flash Storage) yang punya kecepatan baca tulis jauh di atas eMMC biasa. Ini membuat sistem operasi bisa berjalan lebih responsif dan aplikasi terbuka lebih cepat. Di masa depan, bukan nggak mungkin ROM akan semakin canggih, dengan kapasitas besar tapi tetap hemat energi dan tahan lama, sehingga pengalaman pengguna makin nyaman dan efisien